Jumat, 12 Desember 2008

Jeritku

Kala bulan tak menerangi bumi
Malam kelam pun datang menyelimutiku
Dingin menjalar keseluruh rongga tubuhku
Mengakar dalam sampai ketulang rusukku

Perasaan yang beku membelenggu seluruh jiwaku
Setiap detik mendetakkan ketakutanku
Kelogikaanku terhenti dalam sesaat
Menghampakan seluruh relung otakku

Keterpurukan ini mengurung kebebasanku
Melukai setiap sel-sel dalam tubuhku
Membunuh aliran darahku
Menyayat ulu hatiku…

Tapi…
Aku tak ingin keterpurukan ini terus mengekang langkahku
Membatasi setiap ruang gerak hidupku
Aku tak ingin luka ini terus membekas dalam tubuhku
Mengukirkan kerugian yang amat sangat..


Dan..
Aku tak ingin menjadi malam..
Malam yang terlalu kelam dan dingin..
Aku tak mau jiwaku membekukan perasaanku..
Kemudian mengosongkan kelogikaanku..

Sungguh…
Aku ingin seperti angin…
Terbebas dalam belenggu kebekuan jiwa yang hampa…
Aku ingin jiwaku bebas seperti udara..
Membawa kehidupan dalam detak nafas dunia…

Aku ingin setiap langkahku berarti
Meniti setiap detik manfaat hidup
Memasuki relung penuh kedamaian…

_rArA_

0 komentar: